Situs jejaring sosial, khususnya Facebook, telah menjadi bagian dari gaya hidup sebagian besar masyarakat pengguna internet Indonesia. Orang rela melakukan apa saja untuk hanya sekedar melihat aktivitas akun Facebooknya, atau bahkan memperbaharui status Facebooknya.
Meskipun begitu, situs besutan Mark Zuckerberg ini banyak menjadi incaran para "tangan jahil dunia maya" alias Cracker. Facebook sendiri sudah mengantisipasi semaksimal mungkin ancaman ini. Namun, sering kali kelemahan datang dari sisi pengguna. Umumnya mereka belum memahami sepenuhnya cara berinternet dengan aman. Wajar saja bila pada akhirnya banyak akun Facebook yang jebol dan "diakuisisi" oleh para dedemit maya.
Untuk itu, pemilik akun Facebook hendaknya membentengi diri dengan beberapa wawasan keamanan untuk Facebook. Ada 3 langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan keamanan akun Facebook dan mencegahnya agar tidak tersentuh "tangan-tangan jahil" di dunia maya. Ketiga langkah itu adalah Memperkuat Susunan Kata Sandi, Menghindari Aplikasi Berlebihan di Facebook, dan Mengaktifkan Pengaturan Keamanan Facebook.
Perkuat Susunan Kata Sandi (Password)
Seringkali orang kurang sadar terhadap kata sandi yang digunakan untuk mengakses berbagai layanan di internet, termasuk Facebook. Kata sandi ini umumnya mudah ditebak atau lemah secara struktur.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat kata sandi. Pertama, hindari deretan huruf atau angka yang berurutan. Misalnya saja: '123456', 'abcdefgh', '987654321', atau 'qwertyu. Hindari juga sandi yang terdiri dari huruf dan angka yang sama, seperti: '111111', 'xxxxxx', atau 'aaaaaa'.
Kedua, hindari kata sandi yang mudah ditebak. Misalnya saja nomor telepon, nomor handphone, tanggal lahir, nama anak, nama orang tua, atau bahkan menggunakan nama pengguna (username). Hindari juga menggunakan kata yang berulang, seperti 'yudhayudha', 'kurakura', atau 'likaliku'. Sebaiknya pergunakanlah pilihan kata yang tidak mudah ditebak dan tidak umum, tetapi mudah diingat oleh pengguna. Pergunakanlah kamus untuk membantu merumuskan kata sandi.
Hal ketiga yang harus diperhatikan adalah panjang kata sandi. Panjang kata sandi ideal dan aman adalah 12 hingga 14 karakter. Semakin panjang kata sandi, maka semakin baik tingkat keamanannya.
Keempat, pergunakan gabungan angka, huruf, dan simbol. Akan lebih baik lagi bila mempergunakan huruf kapital dan huruf kecil. Untuk angka dan simbol, agar mudah diingat, biasanya mewakili huruf-huruf tertentu. Misalnya huruf 'A' diwakili oleh angka '4' atau simbol '@'. Contoh lainnya adalah huruf 'S' bisa diwakili oleh angka '5' atau simbol '$'. Sebagai contoh, bila memilih kata 'kontemplasi' untuk menjadi kata sandi yang aman, salah satu bentuk penulisannya adalah 'k0nt3MPl@$!'.
Jangan beritahukan kata sandi kepada siapa pun juga. Bila kata sandi hendak ditulis, simpanlah di tempat yang aman dan tidak mudah diakses oleh orang lain, seperti dompet, lemari besi, atau laci meja yang terkunci.
Hindari Aplikasi Berlebihan di Facebook
Hindari aplikasi-aplikasi yang berlebihan dan tidak dapat dipercaya di Facebook. Termasuk dalam aplikasi ini adalah permainan (game), kuis, musik, kutipan-kutipan, dan lain sebagainya. Daftar aplikasi ini dapat dilihat di menu Aplikasi (Apps), di sidebar sebelah kiri bawah.
Berkaitan dengan aplikasi ini, Facebook memang memungkinkan orang-orang di luar krunya untuk mengembangkan berbagai aplikasi. Ketika seseorang mengikuti suatu aplikasi tertentu, semua data dan informasi personal pengguna Facebook dapat diakses oleh pembuat aplikasi.
Dari berbagai jenis aplikasi di Facebook, tidak semuanya dapat dipercaya. Banyak aplikasi-aplikasi yang dibuat hanya untuk mendapatkan akses terhadap akun-akun Facebook. Umumnya, akun-akun ini dibajak dan disalahgunakan untuk mendapatkan berbagai keuntungan.
Sayangnya, pihak Facebook pun tidak memiliki sistem rating untuk aplikasi-aplikasi ini. Sehingga pengguna tidak mampu mengidentifikasi secara singkat aplikasi mana saja yang bisa dipercaya.
Aktifkan Pengaturan Keamanan Facebook
Seiring berjalannya waktu, tingkat keamanan Facebook lambat laun mulai ditingkatkan. Salah satunya dengan adanya pilihan Pengaturan Keamanan.
Pengaturan ini dapat diakses melalui menu Akun (Account) di pojok kanan atas, kemudian pilih Pengaturan Akun (Account Settings). Untuk mengatur keamanan, pilih menu Keamanan (Security) di sisi kiri halaman Pengaturan Akun.
Pengaturan keamanan ini terdiri dari menu Jelajah Aman (Secure Browsing), Pemberitahuan Masuk (Login Notifications), Persetujuan Masuk Facebook (Login Approvals), dan Perangkat yang Dikenali (Recognised Devices).
Jelajah Aman merupakan menu pilihan untuk mengaktifkan HTTPS (Hypertext Transfer Protocol Secure). HTTPS sendiri merupakan kombinasi antara HTTP dan protokol SSL/TLS untuk melayani enkripsi komunikasi dan keamanan jaringan web server. Biasanya digunakan untuk transaksi pembayaran online dan untuk transaksi sensitif lainnya dalam sistem informasi perusahaan.
Penggunaan HTTPS ketika berselancar di Facebook membuat lalu lintas data antara komputer dan server Facebook menjadi lebih aman. Sehingga kecil kemungkinannya data dicegat di tengah jalan oleh penyusup.
Pemberitahuan Masuk berfungsi memberitahukan pengguna bila akun Facebooknya diakses dari komputer atau perangkat yang belum terdaftar sebelumnya. Ada 2 metode pemberitahuan yang bisa dipilih pengguna, yaitu melalui email dan melalui Layanan Pesan Singkat (SMS – Short Message Service).
Persetujuan Masuk Facebok adalah fitur yang akan mengirimkan kode keamanan tertentu ke ponsel pengguna bila ada perangkat atau komputer yang tidak dikenal mencoba mengakses Facebooknya. Kode ini harus dimasukan bila pengguna ingin berselancar di Facebook di komputer atau perangkat yang belum dikenali tersebut.
Perangkat yang Dikenali merupakan daftar komputer dan perangkat lainnya (seperti: smartphone, PDA, dan Tablet) yang telah terdaftar untuk mengakses Facebook pengguna.
Biasanya, ketika pengguna menggunakan komputer yang belum terdaftar di menu Perangkat yang Dikenali, akan ada halaman notifikasi setelah memasukan nama pengguna dan kata sandi. Pengguna akan diminta untuk memasukan nama komputer baru yang digunakan.
Fitur ini berfungsi mendata komputer yang digunakan oleh pengguna. Pengguna bisa mengawasi komputer yang digunakan olehnya untuk mengakses Facebook. Sehingga mampu mengindetifikasi apabila ada orang lain yang mencoba mengakses akun Facebooknya.***